Cerita Ceria di Masjid Nurul Ashri: Bulir-bulir Kebaikan dari Sendal Jamaah Masjid yang Tersusun Rapi

sumber gambar: instagram/masjidnurulashri

Kelura dari Masjid Nurash, Alhamdulillah rapi! Keluar dari masjid, siap dipakai...
Lagi dan lagi, ini ceritanya biasa aja sih ya. Cuma soal jejeran sendal jamaah yang tertata rapi kemudian menginspirasi gw buat tulisan ini. Judulnya sih lagi di masjid, tapi kenapa fotonya malahan sendal? Ga nyambung tong! 
Karena itu Allah swt. memberi mereka pahala duniawi dan juga sebaik-baik pahala akhirat dan Allah swt. mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan. (Q.S. 3:149)
To the point ya, di sebuah masjid deket kosan di sore itu, sebut saja di Masjid Nurul Ashri, sedang berlangsung kajian dari seorang ustad kondang. Bukan cerita tentang kajiannya, tapi sekali lagi gw tekankan ini tentang sendalnya. Eh tapi bukan juga gw mau ngegondol sendalnya. Udah tobat kok *eh

Jadi kan biasanya kita lihat, ketika jamaah mau masuk masjid ya sendalnya diletakkan di tempat sandal. Kalo ada raknya sih mungkin g jadi masalah ya, rapi di rak. Terus gimana ceritanya kalo ga ada rak? Kadang-kadang kita lihat sendalnya taburan kan? Parahnya lagi, bisa aja sendalnya ngacir satu sama lain. Bagian kanan sendal entah dimana, bagian kiri juga entah kemana. Belum lagi ketika keluar dari masjid bersamaan dengan jamaah yang lain, bisa jadi makin berantakan, terinjak-injak, atau makin ga karuan.

Nah, di sore itu selepas kajian gw hendak pulang. Tapi disitu terlihat sendal-sendal berjajar rapi. Awalnya biasa aja ya liatnya. Tapi setelah gw sampai ke sendal gw, tetiba ni hati bahagia aja gitu ngeliat sendalnya rapi. Terus posisi sendalnya siap pakai juga, jadi kita ga usah membalikkan badan hanya untuk pakai sandal.
Cuma karena sendal jepit hati gw bahagia. Seketika pikiran gw jadi kemana-mana
Ternyata ada bulir-bulir dan inspirasi berbuat baik di dalamnya. Tau ga sih, sebenernya kebaikan itu menular?
Yakin ga sih, tindakan sederhana ini bisa mendatangkan pahala? Lalu hal apa saja yang membuat jejeran sendal jepit itu menjadi begitu menginspirasi? Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari sendal jepit ini? Bulir-bulir kebaikan apa saja yang ada di dalamnya? Berikut gw rangkum ya dari sudut pandang gw tentang hal ini


Kebaikan mengajarkan kita untuk senantiasa PEKA
Liat sendal berantakan kesannya agak gimana gitu yaa
sumber gambar: https://menujucintanya.files.wordpress.com/2010/05/dsc02854.jpg

Kebaikan dapat ditumbuhkan dari hati, dari niat. Jika sudah tumbuh, sudah terasah, maka hati akan menjadi peka, yaitu peka berbuat kebaikan. Ketika liat sendal jamaah berantakan, tentu ada perasaan yang mengganjal kan? Kesannya gimanaa gitu kan ya, oleh sebab itu ketika salah satu atau sekelompok dari kita berusaha menjaga kerapian, artinya kita sudah belajar.  Hati terasah untuk peka, bahwasanya hati kita menyukai hal-hal yang rapi dan teratur. Bahkan dari diri pribadi pun kita berusaha untuk menjadi rapi, misalnya ketika meletakkan sendal di masjid. Tidak ingin asal lepas alas kaki lalu kemudian berantakan gitu aja kan?


Dari sendal kita belajar, bahwasanya KEBAIKAN itu dimulai dari hal-hal kecil
Ngena banget!!
sumber: https://i.pinimg.com/736x/20/22/17/2022177feec336a71d2628477c652249--kutipan-positif-bahasa.jpg

Sebuah tindakan kecil, merapikan sendal jamaah masjid namun bisa memberikan kesan mendalam kepada orang lain. Bukannya gw baper atau alay ya, tapi gw pribadi ketika melihat sendal gw ikutan berjajar rapi ada rasa "waahh rapiii, keren ih orang yang udah merapikannya. Salut!" Ketika kita berbuat baik, insya Allah ada saja orang yang terkesan karenanya. Jadi, dengan menyusun sendal jamaah masjid pun mungkin bakal ada orang yang berdecak kagum "terima kasih yang sudah menyusun sendal-sendal ini hingga rapi"


KEBAIKAN adalah sesuatu yang menular
Bagi gw, ketika hal ini telah dilakukan, bagi yang peka ini jadi sebuah tanda bahwasanya perbuatan baik seseorang dapat menular ke orang lain. Orang lain pun terinspirasi untuk berbuat baik karena dia pun merasa ketika ada yang berbuat baik, hati ini aman dan bahagia, maka kebaikan dari tindakan merapikan sendal jepit ini dapat menginspirasi bahwa berbuat baik itu tidak melulu dari hal besar dan beresiko, dan dapat memberi manfaat bagi sesama.


Ternyata berbuat baik ga sulit ya?
sumber gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggixEUvGI6JystUi6uDOke1AH2YQiJC2TKo7af69ec4YLvo4kTQyUsu3GrwEsuipRAtnbfooCIU7cDnjBiobx2JXoZnZhND2_LJwUf-hHgxZpM4dqkMpFRDKYHDzQABX8-EyJHJY2B6uxc/s1600/20160610_121517.jpg

Mengingat KEBAIKAN membuat hati selalu bahagia
Ga asing lagi kan sama kalimat "Bahagia itu sederhana?" Ya bener banget! Ketika kita melihat kebaikan, hati ini akan bahagia. Seperti sendal yang tersusun rapi ini. Senang liat karena tersusun rapi, salut sama orang yang telah menyusunnya, jadilah itu sebuah rasa puas dan bahagia dalam diri kita. Jadi sumber kebahagiaan itu ga melulu tentang materi atau secara fisik, tetapi dengan melihat kebaikan kebaikan pun itu bisa jadi sumber kebahagiaan.
Walau kejadiannya udah lewat sekian tahun yang lalu, tapi ketika diinget tetap bisa buat tersenyum dan bahagia, bukankah benar bila bahagia itu sederhana?
Bahagia bukan soal hidup yang sempurna, melainkan kita bisa menikmati dan mensyukuri sesuatu yang telah kita terima.


KEBAIKAN mendapat pahala di sisi Allah

لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَىٰ وَزِيَادَةٌ ۖ وَلَا يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلَا ذِلَّةٌ ۚ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya
(QS. Yunus: 26)

Selalu ada peluang berbuat baik bagi dalam hidup kita. Hal itu ga melulu mesti tindakan besar atau pun melulu soal materi. Tindakan menyusun sendal para jamaah masjid Insya Allah jadi peluang berbuat kebaikan yang mengandung pahala di dalamnya. Selain itu, dengan hal-hal kecil ini terus menjadi modal tambahan kita agar kelak kita bisa masuk surgaNya Allah. Kita tidak pernah tahu amalan mana yang akan mengantarkan kita menuju surga, maka kita harus selalu berbuat baik meski sekecil apapun itu, karena bisa jadi itu adalah hal yang dapat mengantarkan kita menuju surgaNya.

Memudahkan jamaah untuk pulang
Ketika alas kaki sudah tersusun rapi, posisi sudah mengarah ke jalan, bukankah itu memudahkan para jamaah untuk keluar dari masjid? Lagi dan lagi satu bulir kebaikan telah kita dapatkan. Bukankah memudahkan urusan yang dalam hal ini sendal yang tersusun rapi bisa menjadi pahala? 

Memberikan peluang kepada jamaah yang disusun sendalnya untuk mendoakan orang yang telah menyusun sendal tersebut
Dalam sebuah hadist riwayat Muslim Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa ketika seseorang mendoakan orang lain secara diam-diam, maka malaikat akan mendoakan dirinya seperti apa yang dimintakan terhadap orang itu. 

“Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama,” (HR. Muslim no. 4912).

Lagi dan lagi menurut gw ada bulir kebaikan disini. TIDAK MENUTUP KEMUNGKINAN kan, ketika seorang jamaah yang melihat sendalnya tersusun rapi kemudian berdoa "Ya Allah, semoga Engkau memberkahi orang yang telah menyusun sendalku" Nah ketika kita mendoakan orang lain, bukankah seperti yang dikatakan hadis di atas, malah malaikat yang jadi mendoakan kita?
Terlepas dari pahalanya gimana, intinya lisan ini jangan sungkan-sungkan deh untuk mendoakan kebaikan bagi orang di sekitarnya. Malaikat lhoo yang bakal mendoakan kita. Ulala uyeyeeee


Berbuat KEBAIKAN itu menginspirasi
Ini sih gw yang agak alay, asumsi gw doang. Tapi bagi gw kebaikan itu menginspirasi. Kenapa gitu? Tindakan seseorang yang udah nyusunin sendal di masjid itu menginspirasi lho!
Ketika kita udah merasa bahagia sendal kita tersusun rapi, kita paham bahwa berbuat baik itu bisa dimulai dari hal kecil, kita ngerti bahwa ada ladang pahala disitu, maka kita bakal terus mengasah kepekaan hati kita untuk berbuat baik.
Kebayang kan kalo kepekaan berbuat baik terus diasah, betapa banyak perubahan yang akan terjadi? Berapa banyak amal jariyah yang kita peroleh? Tapi itu tadi, balik lagi niatnya, berbuat baiklah karena Allah emang suka kalo kita berbuat baik. Jadi, tindakan kecil gini menginspirasi kan? 


Terima kasih untuk yang telah menyusun sendal di masjid kemarin hingga menjadi rapi. Semoga Allah limpahkan keberkahan dan pahala ~~

Mungkin keliatannya ga penting banget ya, susunan sendal di masjid malah jadi ulasan gini. Terlepas dari sendalnya, mari kita ambil bulir-bulir kebaikannya. Semangat berbuat kebaikan, karena kita ga pernah tahu amalan yang mana yang dapat mengantarkan kita ke surga-Nya.
Kuy, berdoa sama Allah semoga setiap detik yang kita lewati selalu dapat berbuat baik dan menginspirasi orang lain berbuat baik. 

Meski Sederhana, Kebaikan Kecil Ini yang Akan Membuat Hidupmu Lebih Bahagia. Kamu Percaya?