Tujuan gw menulis adalah gw ingin
berbagi apa yang gw rasakan setelah gw ikut liqo. Niat awal yang nggak
banget mengantarkan gw berbagi tulisan ini ke teman-teman semua. Lalu apa
aja sih manfaat liqo itu??
1. Liqo
melatih kita untuk KOMITMEN
“What helps
you persevere is your resilience and commitment.” —
Roy T.
Bennett, The Light in the Heart
Apa yang
membuatmu bertahan, adalah ketahanan dan komitmenmu. Lebih kurang gitu isi quote
di atas. Memang benar, yang membuat gw bertahan liqo sampai sekarang adalah
karena KOMITMEN. Sebelum kita berkomitmen sama si dia, ada baiknya kita melatih
komitmen kita sejak dini melalui liqo (lah kok baper). Sebenarnya liqo itu
sederhana, cuma DUDUK dan MENDENGARKAN. Tapi saat duduk dan mendengarkan itu,
bagi gw ada satu lagi yang gw perjuangkan, yaitu KOMITMEN!!! Ya, KOMITMEN gw
untuk bersedia meluangkan waktu beberapa jam setiap minggunya diuji disini. Ada
kalanya gw males dateng liqo, karena satu hal yaitu MALAS! Jadwal gw liqo
kebetulan siang hari, jadi bayangin aja gimana gw harus menahan kantuk di siang
hari. Ga cuma kantuk, kadang juga abis kuliah ada rasa capek, sehingganya rada
males berangkat dan pengennya balik ke kosan aja menunaikan aktifitas tidur
cantik. Atau kadang-kadang diburu deadline (padahal mah gw-nya aja yang
molor-molorin waktu ngerjain tugas) sehingganya kadang pengen mengorbankan
jadwal liqo gw. Disini benar-benar menguji KOMITMEN gw atas pilihan yang gw
ambil sendiri. Apapun yang terjadi, gw harus bisa komitmen. Kadang kalo mulai
malas, ga jarang gw menyemangati diri sendiri dengan bilang gini “sama ginian
(liqo) aja lo ga bisa komit (komitmen), gimana sama doi besok!” (eh jadi baper)
2. Melatih
DISIPLIN dan MENGHARGAI WAKTU
Seiring berjalannya waktu, murobbi
gw yang keren mendesain kegiatan liqo kami sedemikian rupa sehingga liqo
menyenangkan. Salah satunya adalah denda bagi yang datang terlambat. Sederhana
sih, disipilin dilatih disini (menurut gw). Bukan karena sok perfeksionis sih
ya! Tapi kita ga suka kan sama orang yang ngaret, yang kita janjian jam berapa
malah datang jam berapa? Begitu juga dengan liqo ini. Dari 168 jam yang lo
miliki, lo hanya butuh menyisihkan waktu 2-3 jam untuk liqo, dan itu lo mau
dateng ngaret???? Sungguh ter laa luuu..
Liqo ini ga lama kok! Paling lama ya
3 jam. Itu pun yakin deh udah diwarnai dengan curhat dan sebangsanya. Cuma 3
jam dari 168 jam yang lo punya mau telat juga? Ga menghargai gitu temen-temen
yang lain yang dari berbagai macam prodi, berbagai macam kesibukan, belum lagi
murobbi kita punya kesibukan sendiri, kita mau telat? Makanya apresiasi kita
terhadap waktu sangat dilatih juga salah satunya disini
3. Liqo
tempat COACHING ilmu agama
Ga
cuma skill berbicara di depan umum atau skill optimalisasi diri
untuk dunia kerja aja yang butuh coaching, atau bukan cuma perusahaan
aja yang perlu coaching. Ilmu agama juga perlu dapat pelatihan! Diri kita adalah perusahaan terbaik ciptaan
Allah. Kita berusaha menghasilkan yang terbaik, berkarya yang terbaik, dan
mencita-citakan yang terbaik, yaitu MENINGGAL MASUK SURGA DAN BERJUMPA DENGAN
ALLAH.
Mungkin ada yang berpendapat “ah
udah cukup kok ikut kajian di masjid X, sama ustad XYZ” atau “jaman sekarang
kajian udah cukup lewat Youtube kaliiiii”. “Cukup follow aja akun
IG-nya ustad ABC, simple kan!” Oke, gw ga menyalahkan pendapat gini. Ilmu agama
bisa didapat dari mana aja, baik
sekolah, dateng ke kajian ataupun melalui media cetak dan elektronik. Ditambah
lagi kemajuan teknologi saat ini, cukup cari aja materi yang kita butuhkan,
trus dalam jap jap sekejap ketemu deh! Yang penting ada yang menyampaikan ilmu
agama (guru) dan ada yang menerimanya (murid). Tapi setelah gw alami sendiri
yang namanya liqo, ilmu agama itu perlu guru, perlu coach!
“Adanya seorang coach dapat membantu Anda mengenali blind-spot,
membantu Anda mencapai tujuan, membuat Anda berkomitmen atas tujuan Anda dan
yang paling penting, coach membantu kita menjadi diri kita yang lebih baik. Coaching
didasari keyakinan bahwa Anda dapat menciptakan kondisi-kondisi yang dapat
mendukung tercapainya tujuan dan kesuksesan Anda. Fokus coaching adalah
mengeluarkan yang terbaik dalam diri Anda”
Adanya murobbi dalam lingkaran bernama liqo
ini sangat berperan penting. Dalam lingkaran yang bernama liqo ini, murobbi
selaku coach kita akan memantau kita. Bukan berarti beliau yang mengontrol
kita, tetapi dengan coaching dari murobbi, kita dapat mengevaluasi diri
kita dengan tabel-tabel ibadah harian. Bukan tanpa paksaan, bukan tanpa
suruhan. Tapi ketika kita melihat dan mengevaluasi sendiri ibadah apa aja yang
udah kita lakukan selama 168 jam, pelan-pelan akan membuat kita sadar.
“Gw ngapain aja seminggu ini kok jadi ga sholat duha?”“Gw begadang ngapain sih, nyampe tahajud aja ga sempat?”“Gw sibuk ngapain sih, kok minggu ini tadarusnya dikit banget?”
Nah kurleb nya gitu deh, gunanya liqo bisa
jadi coaching ilmu agama kita. LIQO
ga bertujuan menjadikan kita ustad, ustadzah atau orang paling alim se dunia.
Bagi gw, liqo lebih sebagai cara untuk menempa diri tentang bagaimana
memaksimalkan ilmu agama yang gw punya dan tentunya dapat menjadikan diri lebih
baik ke depannya. Aaamiiin
4. LIQO membuat
kita AUTO BERSYUKUR
Loh kok bisa? Bisa dong! Jadi di
kelompok liqo gw, pada pekan tertentu ada agenda bertukar kabar. Jadi di agenda
ini, kita bercerita tentang kabar kita, keluarga kita, apa yang lagi kita
rasakan, apa yang lagi jadi kendala kita, ibadah kita gimana, yaa pokoknya ga
beda jauh sama yang namanya curhat (duh yaa, cewek mah ga jauh dari yang
namanya curhat). Ga Jarang, pada agenda ini bakalan berurai air mata. Disini
kita ga cuma mengenal sisi lain saudari kita, tapi juga banyak hikmah yang bisa
diambil. Dari ceritanya, kita bisa memahami seberapa kuatnya saudara kita
melalui ujian yang tengah dihadapinya, dan tentunya rasa SYUKUR yang MELIMPAH
RUAH karena “alhamdulillah ya Allah, aku ga sesulit dia” Apalagi kalo udah
cerita tentang tesis, ada temen yang cerita tentang susahnya ketemu dosen, ada
yang cerita tentang capeknya penelitian, disitu gw AUTO BERSYUKUR!
“Apa yang gw alami ga ada apa-apanya dengan apa yang dia alami. Terus kenapa gw masih aja mengeluh???”
5. Liqo
menjadi sarana mengakrabkan diri antar anggotanya
Boleh dibilang, temen-temen satu
grup liqo gw orangnya rame, gaul, dan hobi jalan-jalan. Bosen liqo di tempat
biasa, kita bisa ajukan usul buat jalan-jalan. Alhamdulillah terealisasi!
Dengan anggota yang komplit di sela-sela kesibukan bimbingan tesis, dengan
dibersamai murobbi kami yang keren, kami jalan-jalan ke Keraton. Lumayan lah,
melepas penat dari tesis dan perintilannya. Tak lupa juga kami berfoto-foto
ria. Ga beda jauh lah sama geng-geng atau squad yang lagi ngehits di
instagram. Kami pun demikian! Kita juga punya agenda tuker kado. Jadi bagi gw
yang demen banget dikasih kado, agenda tukar kado menjadi salah satu agenda
yang paling gw tunggu-tunggu....
Ga cuma itu, kita juga bisa ajukan
usul mau liqo dimana. Untuk gw yang demen nongkrong, ga jarang gw usul buat
liqo di KAFE atau TEMPAT MAKAN. Gokil kan???
Ini bisa
jadi salah satu cara untuk mengakrabkan diri antar anggotanya lhoooo
![]() |
Nongki-nya jangan lupa cuyy.. Wkwkwkwk sumber gambar: https://nyero.id/wp-content/uploads/2018/02/Tempat-Nongkrong-Asik-di-Seturan-758x498.png |
---------------------------------------------------
Ya demikianlah 5 point penting menurut gw
tentang manfaat liqo. Kenyamanan dalam liqo kita yang menciptakan. Kita pengen
gimana, kita punya selera apa, semuanya bisa dikomunikasikan dan didiskusikan.
Liqo ga mengubah kita. Tetapi sebaliknya, LIQO dapat memberi warna baru di
hidup kita dan kita juga dapat memberi warna bagi kelompok LIQO kita.
Jika ada hal yang baik yang bisa tersampaikan
dari tulisan ini, tak lepas dari kasih sayangNya Allah dan doa ibu Ayah yang
tak pernah putus. Gw sangat beruntung, dari niat yang NGGAK BANGET malah menjadikan
gw seneng liqo. Bahkan pernah tercetus “kalo serunya liqo kayak gini, kenapa ga
dari jaman S1 dulu??”
Ah tapi ga ada kata terlambat. Semoga dengan sisa waktu di dunia yang tersisa
ini, kita dapat memaksimalkan diri untuk memperdalam ilmu agama dengan
sebaik-baiknya dan kelak dapat mengantarkan kedua orang tua yang paling kita
sayang menuju surga, berjumpa ALLAH dan NABI MUHAMMAD SAW. Aaamiin