Ceritanya Ceria: Tes CPNS Pertama Kali dan Ketenangan Hati yang Dicari


Sedikit cerita gw saat tes CPNS kemarin di Jakarta. Betapa sangat gugupnya diri ini, padahal mungkin bagi sebagian orang IH BIASA AJA KALI!! CUMA TES DOANG!
Lagian ada pula yang berpendapat "ini mah nasib-nasiban, untung-untungan" dan yang terakhir KALO REJEKI GA AKAN KEMANA.

Puncaknya terjadi di H-2 tes, yang mana diri ini sangat gugup sekali, mulai menyadari betapa minimnya persiapan, belajar sekenanya aja, tapi juga punya ekspektasi pengen nilai passing grade gede. Kan lucu 🤣 Belum lagi dengar cerita temen-temen yang nilainya di atas 370an, waktu pengerjaan soal yang pas-pasan, soal panjang-panjang, nalar semua, makin menyempurnakan ekspektasi seram di benak seorang Ceria Putri Utami.

Ibu yang menyadari kegalauan diri ini, kemudian menenangkan dengan kalimat sarat maknanya "yaa hayyu yaa qoyyum, sholawat, istighfar aja dek diperbanyak".
Diri ini mencoba mengalihkan kegalauan dengan menikmati perjalanan, baca-baca dan tentunya berdzikir, meminta ketenangan hati.
Tapi apa yang terjadi? Di malam harinya gw ga bisa bobo sama sekali 🤣🤣🤣

Kamar hotel yang cukup nyaman tak mampu membuat gw untuk segera tidur dengan nyenyak. Saat ibu dan ayah sudah terlelap, gw masih melek segar. Buka hp, nontonin youtube yang isinya pembahasan materi, dzikir, baca webtoon, masih aja ga bikin ngantuk mata ini. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 23 lebih. 

Mencoba menutup mata, melek lagi.
Bolak balik posisi tidur, mejem lagi, eh melek lagi. Entah perasaan apa yang ada saat itu, YA ALLAH SAYA GALAU SEKALI!

Qodarullah, jempol ini dengan lincahnya buka WhatsApp dan di malam itu juga teringat untuk kirim pesan ke beberapa orang yang cukup berpengaruh dalam hidup ini. NgeWA apa tengah malem gitu kak Cer? Dengan bodo amat lah jam berapa ini, gw WA beberapa orang MINTA DOA 🤣
Sepele ya, cuma minta didoakan. Tapi itulah senjata terakhir gw. Lalu tertidur!

Alhamdulillah, meski tidur hanya 4 jam, Jumat paginya (6/3) gw baik-baik saja. Hati masih dag-dig-dug, bersiap untuk segera berangkat. Dipeluk ibu, didoakan ayah, ah gw terus meyakinkan diri "ayo yang tenang Kamunya!!!!"
Sampai di BKN pusat, gw ikuti semua alurnya. Hingga sampai di ruang tunggu, gw duduk di antara mbak-mbak. Yang sebelah kanan gw seorang penyandang disabilitas tunanetera, yang di sebelah kiri gw mbak-mbak yang udah hamil 9 bulan yang tinggal nunggu hari lahiran.
Kalimat terakhir sebelum masuk ruangan dari mbak-mbak sebelah kanan "sukses ya" semakin menenangkan hati ini.

Sampai di depan komputer, tangan ini masih dingin, mulut terus berdzikir. Ketika mengerjakan soal tiba, hati terus mencoba meminta ketenangannya, lama-lama alhamdulillah ada ketenangan luar biasa. 
Ga tau perasaan apa itu, tapi gw merasa TENAAAAANNGGG LUAR BIASA!!! 
Gugup sudah hilang, sudah bisa senyum, sudah mulai santai. Masya Allah, tenang banget hati saat itu. Bahkan tenangnya perasaan di hari Jumat kemarin masih bisa dirasa sampai hari ini.
Pernah tenang, tapi ga pernah merasa setenang kemarin. Apakah ini jawaban dari Allah? Apakah ini karena doa ibu dan ayah? Apakah ini jawaban dari doa-doa mereka yang sudah mendoakan? Wallahu a'lam.

Dari 90 menit pengerjaan, gw masih tersisa 30 menit. Karena hati sudah tenang dan santai, barulah disitu muncul rasa kantuk, laper, pegel-pegel dan pengen leyeh-leyeh. Kan konyol banget 🤣🤣🤣

Selesai tes, alhamdulillah cukup puas dengan hasilnya. Tidak berekspektasi tinggi, karena yakin Allah akan memberikan yang terbaik.
Tapi kewas - wasan muncul lagi. Berharap pesawat tidak delay!
Karena gw dan ibu ayah berpisah di BKN pusat. Ibu ayah gw ke bandara Halim, mau lanjut ke Jogja. Gw menuju Cengkareng, mau pulang ke Kotabumi. SENDIRIAN DONGGGG!!! 😌😌😌

Naik bis Agra Mas dari PGC, alhamdulillah lancar perjalanan ke bandara. Tapi tetep aja was-was. "Ya Allah jangan delay yaa. Nanti susah pulang ke kotabumi-nya"

Terus kontak-kontakan sama ibu ayah yang udah sampai Jogja, delay ga delay ga. Untung di ruang tunggu kenalan sama ibu-ibu. Sama-sama berdoa supaya ga delay. 2 minggu lalu, gw dengan pesawat yang sama dan di jam yang sama mengalami delay 3 jam lebih, alhasil pulang ke Kotabumi tengah malem.

Segala puji hanya milik Allah, alhamdulillah hanya telat 30 menit. Betapa leganya hati ini, Allah memberikan yang terbaik berupa kelancaran jalan pulang.
Flight dari Cengkareng jam setengah 3, sampai Raden Intan jam setengah 4, akhirnya sampai Kotabumi jam 6.

Lengkap banget kendaraan yang dinaiki hari itu. Mulai dari pagi-pagi naik taksi ke BKN pusat - gojek dari BKN Pusat ke PGC - bis Agra mas ke Bandara - pesawat Sriwijaya - bis Darma Duta dari bandara ke Kotabumi - angkot kuning dari payan mas ke ramayana - abis itu jalan kaki ampe rumah 🤣🤣🤣

Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, Allah lancarkan semuanya dari hati yang terombang-ambing