Cerita Ceria ke Batam: Serasa Rumah Kedua

Welcome to Batam ~~~

Alhamdulillahirabbil 'alamin, akhirnya menginjakkan lagi ni kaki untuk kedua kalinya di salah satu provinsi yang unik, yang banyak pulaunya, yaitu kota Batam pada 9 Desember 2016 dalam suatu acara. Cuma untuk kali ini ada perbedaan dengan keberangkatan yang pertama pada tahun 2010 dulu. Kalo dulu, ke Batam dalam acara Pramuka trus kesananya start dari Jakarta dengan naik kapal perang KRI Teluk Makassar yang memakan waktu sekitar 4 hari di lautan, maka perjalanan kedua ini startnya dari kota pelajar, dan alhamdulillah hanya ditempuh dua jam. Wkwkwkk

Ngetrip sendiri bukanlah hal asing lagi bagi gw, tapi tetep aja ketika ditanya ibu dan ayah "berani???" ya kadang agak ciut juga. Tapi bismillah, kita berangkat! Insya Allah ini untuk silaturrahim.

Sekitar jam setengah dua belas siang, gw menuju bandara. Cek in biasa lah ya, terus pas di pemeriksaan bagian dalam, di depan gw ada lelaki. Awalnya gw biasa aja. Trus petugas pemeriksaan bandara nyapa tuh lelaki yang ada di depan gw. Ga kedengeran banget sih apa yang diobrolin. Cuma yang kedengeran adalah "dari manggung di UGM ya mas?"
Tetiba cring!!! Gw inget, RAN barusan aja konser di UGM. Akhirnya gw perhatiin tuh lelaki yang ada di depan gw, dan gw baru sadar kalo doi tuh RAYI RAN!!! Ulalalaa..

Agak ga percaya, gw coba ngintip2 dari belakang, dan benar! Lelaki yang persis di depan gw adalah RAYI RAN!! Seketika gw pengen teriak nyapa doi, tapi tetiba aja malu. Kok ga ada yang heboh ya? Kok ga ada yang minta foto ya? Duh pengen banget loh ya, foto sama artis (haha). Tapi berhubung ga ada yang geger, gw pun urungkan niat untuk foto doi. 

Finally, ngeliatin doang -_- Padahal ada di depan, haha
Abaikan, itu intermezzo aja. Perjalanan pun berlanjut. Agak tegang juga sih ya, terbang sendiri, karena ini kali pertama gw terbang dengan durasi lebih dari 1 jam. Tapi gw mencoba menguatkan diri *ea* dengan cara mengingat siapa yang bakal ditemui di Batam sana ^_^. Dua jam kemudian, pesawat pun udah hampir sampai. Seketika teringat momen 6 tahun lalu, dulu gw berlayar naik kapal perang. Dari pagi ampe pagi lagi pemandangan hanya hamparan lautan luas. Betapa kerennya Allah sang Maha Pencipta. Tapi sekarang, gw liat dari atas, hamparan pulaunya membentuk gugusan-gugusan indah, Batam aku dataaanngg!!!!


6 tahun lalu kita yang berlayar, sekarang kita liat dari atas, oh kerennya Sang Maha Pencipta
yang udah menciptakan Indonesia!

Meski sudah tiba di bandara, bukan berarti kita siap turun dari pesawat. Ada kali ya 15 menit di dalam pesawat karena hujan yang sangat deras atau apalah, sehingganya tangga pesawat "belom nempel" ke badan pesawat. Saat itu Batam diguyur hujan deras. Tapi alhamdulillah, hujannya pas gw sudah sampai. Menunggu beberapa saat, finally ni kaki napakin di Batam dan langsung disambut sejumlah teman dari Batam dan tentunya berjumpa dengan Aa Hilman dan Ririn dari Lampung. Histeris, geger dan heboh di bandara gegara ketemu lagi sama mereka. Kangen kalian!!! Kangen kampung halaman juga!!!

Rasa lelah terbang gitu aja. Kami masuk ke dalam mobil dan bersiap menuju penginapan. Jreb! Keluar dari bandara, ga tau kenapa rasanya kok kayak di Lampung ya?? Rasa-rasanya jalanannya ada yang mirip suasana di Branti, di Wayhalim, di Panjang, ih baper deh gw nyambung-nyambungin gitu aja, baru juga jadi anak rantau berapa bulan! Haha

Tiba di penginapan, di lokasi acara, ya gitulah pokoknya. Gw ga cerita tentang apa yang gw lakukan ya, tapi tetiba aja rasanya kok kayak lagi pulang ke kampung halaman. Perasaan itu makin menguat ketika mencicipi makanan yang disajikan pihak penginapan. Disitu gw ngerasa bersyukur banget, makanan ini "lidah gw banget!!!!" Secara di Sumatera ya, ya seperti itulah taste masakannya. Sewaktu di Jogja, gw butuh waktu untuk adaptasi dengan taste masakan jawa yang seperti itulah. Kalo kata orang jawa, "ke trimo" deh ketika ada di Batam.

Pengalaman yang buat membahagiakan ketika ada di Batam, ada rasa bahagia gitu aja ketika denger orang-orang ngomong dengan logat Melayu. Serius!! Meski ga pulang kampung, tapi ini seperti rumah kedua shayyy!!!
Ketika acara sudah usai, maka city tour agenda selanjutnya. Semakin bahagia karena nostalgia lagi ke Jembatan Barelang (waktu itu pas acara Pramuka, sama temen2 kontingen Lampung gokil-gokilan disini) terus dilanjutkan ke Kampung Vietnam, yang notabene ada museumnya. Ih gw banget kan!!!!
Kita sama-sama dari Lampung, tapi ketemunya di Batam

Dari Barelang, lanjut ke Kampung Vietnam. Sungguh, gw berasa lagi di Lampung. Ga tau kenapa, suasana jalannya tuh mirip jalanan kalo mau ke rumah ombay (nenek) gw. Mungkin ada satu jam di perjalanan, sampailah kami di Kampung Vietnam. Lagi-lagi imajinasi konyol gw muncul. Berasa lagi masuk Lembah Hijau >.<

Pertamanya bingung, ini tempat apa sih yaa.. Akhirnya kerja bakti sama seorang teman, kita googling, cari tau apa itu Kampung Vietnam yang letaknya ada di Pulau Galang. Suasananya tenang, sunyi, dan ga jarang kami temui monyet berkeliaran. Sesampainya di lokasi, kami turun. Menengok kondisi kanan dan kiri. Disitu terlihat ada bangunan menyerupai penjara. Oh rupanya kampung Vietnam ini dulunya adalah tempatnya orang Vietnam yang mencari suaka karena di negaranya, komunis Vietnam sangat kejam. Jadi para warga Vietnam yang terusir dari negaranya pun berlayar, mungkin aja mengarungi laut China Selatan lalu sampailah di Indonesia, di Pulau Galang, Batam. Proud of you Indonesia!!!
Kapal yang digunakan para warga Vietnam untuk mengarungi lautan 

Banyak bangunan disini, yang mungkin aja ini menjadi saksi bisu bagaimana para pengungsi dari Vietnam bertahan hidup disini. Sudah puas berkeliling di sekitar luar, lanjut dong ke tempat yang gw sukai, yaitu museumnya!! Nah ini salah satu kunjungan keluar kota terbaik gw, karena salah satu objek wisatanya adalah ke museum! Hihihi

Masuk ke dalam museum, kita disuguhkan dengan barang-barang peninggalan para pengungsi. Ada foto-foto, data pengungsi, barang-barang peninggalan mereka dan masih banyak lagi.
Identitas para pengungsi
Foto dari dekat, identitasnya detail










 Di museum ini menurut gw banyak fotonya, tapi foto-fotonya ini bisa bercerita secara runtut dan mengilutstrasikan gimana para pengungsi ini berjuang dari negaranya, terus terombang-ambing di lautan, terus sampai ke Pulau Galang, disini dibuat camp yang dikenal dengan Kampung Vietnam, bertahan hidup disini, hingga akhirnya mereka bisa kembali ke negaranya. Lagi dan lagi cuma bisa mengucap syukur, hidup gw selalu dalam kecukupan dan kebahagiaan limpahan dari Allah SWT. Lagi dan lagi tambah ilmu dan informasi kan, bahwasanya negara kita ini keren dan luhur budinya....

Selesai dari kampung Vietnam, kami lanjutkan ke destinasi terakhir yaitu wisata religi, eh salah! Wisata belanja!!! Cuss ke Nagoya...
Disini keren, ada tower yang dari pucuknya kita bisa liat negara tetangga, yaitu Singapura. Keliling Nagoya, wisata belanja, dan lagi-lagi gw ngerasa disini kayak lagi di Mall Bumi Kedaton. Bukan karena bentuk bangunannya yang mirip, tapi ga tau aja! Tetiba ngerasa ini beneran kayak lagi di Lampung. Hahha
Akhirnya bereslah sudah city tour kami, kembali ke penginapan, karena ada yang sudah harus cek out malam ini. Kalo gw sih besok pagi ya, cek out menuju Jogja.
Jadilah malam terakhir di Batam, ditutup dengan ngeliwet bersama-sama. Lagi-lagi rasa Lampungnya dapet banget! Serasa rumah kedua ^_^

Segala puji hanya milik Allah, masih memberi kesempatan membuka mata di pagi hari, nafas secara gratis. Mari bersiap-siap kembali ke tanah rantau!!! Ada rasa sedih sih ya, pisah dari teman-teman, pisah dari "rumah kedua" dan tentunya hal yang sangat menyedihkan kala itu adalah ini pertama kalinya "terpisah" dengan Aa Hilman dan Ririn di bandara, dikarenakan rute kami berbeda, mereka ke Lampung dan gw ke Jogja. Serius, ga enak banget terpisah dari mereka, "saudara kental", temen ngetrip dan partner yang baik hati. Terpisahnya di bandara pula. Persis kayak FTV, karena setelah kami cek in tiket, ruang tunggu kami berbeda. Gw ke arah kanan, dan Aa Hilman ke arah kiri. Biasanya ngetrip bareng mereka, ini harus dijalani sendiri. Sampai berjumpa lagi gengs!

Penerbangan pertama yang alhamdulillah ga delay, mengantarkan gw sampai di Jogja sesuai dengan di jadwal, tengah hari sudah kembali ke kota pelajar. Terima kasih Batam, terima kasih rumah kedua. Maaf ceritanya agak alay dan ga beraturan, karena bumbu baper dan homesick sangat kental disini. Semoga suatu saat bisa ngetrip lagi ke "rumah kedua" ^_^
Tengkiyuhh Batam!!!
Tengkiyuhh saudara-saudara semuanya ~~~

Insya Allah ya, nanti ngetripnya sama partner halal *eak